Feline Infection Peritonitis (FIP)
NAMA : NURSAIDA NASUTION
NIM : 1202101010030
KELAS : B
1. Riwayat penyakit dan gejala klinis dari:
A.
FELINE INFECTION PERITONITIS
FIP atau Feline
Infection Peritonitis merupakan salah satu penyakit virus yang sering
menyerang kucing. Virus ini tidak spesifik hanya menyerang kucing ras tetapi
bisa juga menyerang semua jenis kucing.
Sesuai dengan namanya, FIP dapat merusak sistem pencernaan hewan terutama usus. Hewan yang terinfeksi akan memperlihatkan gejala demam, diare dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Umumnya pada kucing ditandai dengan peritonitis yang bersifat sero-fibrinosa atau dalam rongga perut tertimbun cairan yang banyaknya bervariasi dan mengandung banyak fibrin.
Perut buncit kucing yang berisi
cairan pada FIP tipe basah
FIPV (Feline
Infection Peritonitis Virus) biasanya menginfeksi monocytes dan macrophage,
dan tidak bertahan lama pada sistem pencernaan, sehingga jarang ditemukan pada
kotoran. Kucing yang terinfeksi FIPV tidak beresiko menularkan ke kucing yang
lain, sehingga tidak perlu diisolasi.
FIP biasanya menyerang kucing umur 3 bulan
hingga 2-3 tahun. Beberapa breed yang beresiko terhadap penyakit ini antara
lain Abyssinian, Bengal, Birman, Himalayan, Ragdoll Rex. Faktor lainnya yang
dapat memicu antara lain stres, genetik, maupun adanya infeksi virus lainnya
seperti Feline Leukimia Virus (FeLV),
dan Feline Immunodeficiency Virus
(FIV).
Penyakit ini baru dikenal dalam tahun 1960-an
dan pertama kali di temukan di Amerika Serikat. Dalam tahun-tahun berikutnya
penyakit ini ditemukan di banyak negara Eropa.
Penyebaran virus FIP
Penyebaran virus FIP
Seperti pada umumnya kita tahu bahwa virus atau
bakteri terdapat di alam yang tidak kita ketahui keberadaannya. Bagi individu
yang sehat akan dapat mempertahankan kondisi tubuhnya tetap stabil dan
terhindar dari berbagai jenis penyakit. Tetapi bagi individu yang
lemah, stres atau dalam kondisi tidak sehat akan mudah sekali untuk
terinfeksi berbagai penyakit, tergantung dari daya tahan tubuh
masing-masing.
FIP biasanya menyebar dari kucing yang satu ke kucing
yang lain melaui tetesan air liur dan dari kotoran.
Penyebab
FIP
FIP disebabkan
oleh Feline Coronavirus (FCoV).
Ada dua jenis FCoV, yaitu Feline Enteric
Coronavirus (FECV) yang bersifat avirulent (lemah) atau tidak menyebabkan
sakit. Infeksi virus ini tidak memperlihatkan gejala yang serius, tapi
mungkin akan terjadi diare ringan. Jenis virus yang lain adalah Feline Infectious Peritonitis Virus (FIPV).
Virus ini termasuk virulent atau virus yang dapat menyebabkan sakit pada kucing
penyebab utama dari FIP. Diduga bahwa FIP berkembang dari FECV karena adanya
mutasi di dalam sel kucing. Penyebab dari mutasi ini tidak di ketahui.
FECV biasanya menginfeksi bagian sel epitel
usus, dan dikeluarkan melalui kotoran, air liur, maupun bentuk sekresi yang
lain. Virus FECV dapat bertahan lama di lingkungan, ± 6 minggu. Litter box atau
debu yang terkontaminasi sangat berperan dalam penyebaran virus ini. Sekitar 80
– 90 % dari populasi multi-cat environment seperti cattery dan shelter beresiko
tinggi terhadap penyebaran virus FECV. Selain itu juga bisa terjadi pada
sekitar 30-40 % kucing rumahan, dan 12 % pada kucing yang bebas keluar- masuk
rumah. Uniknya kucing yang terinfeksi FECV tetap terlihat sehat, tidak
menunjukkan gejala sakit apapun. Namun dalam beberapa kasus, kucing yang
terinfeksi FECV akhirnya akan mengalami infeksi FIPV, karena FECV bermutasi
menjadi FIPV. Sedangkan FIPV yang merupakan hasil mutasi tidak akan bermutasi
lagi.
Penyebaran FIP
FCoV dapat ditemukan
dalam air liur dan kotoran kucing yang terinfeksi. Penyebaran yang paling
sering yaitu terjadinya kontak langsung dengan kotoran kucing lain di dalam box
pasir. Melalui air yang terkontaminasi, tempat tidur dan
pakaian. Penyebaran dari induk ke anak dapat terjadi melalui
plasenta, tetapi hal ini belum bisa di pastikan.
Virus di Lingkungan
FCoV dapat bertahan
hidup di lingkungan terbuka selama 3-7 minggu. Setelah 3 minggu jumlah virus
ini akan berkurang dengan sendirinya. Sejumlah desinfektan yang biasa dipakai
untuk rumah tangga dapat membunuh virus ini.
Kejadian Penyakit
Ada 4 faktor yang
mempengaruhi terjadinya infeksi FIP pada kucing yaitu faktor umur, status
kesehatan, sistem imun/kekebalan tubuh dan kekuatan virus yang
menginfeksi.
Kerusakan pada organ
akibat infeksi FIP tidak hanya disebabkan oleh virus tetapi juga karena adanya
respon dari tubuh individu. Antibodi (makrofag/sel tubuh) yang terbentuk dapat
menempel atau terdeposit di dinding pembuluh darah. Selain di pembuluh darah dapat
juga menempel di jaringan. Penumpukan sel tubuh dan virus ini di dalam pembuluh
darah dan jaringan akan menyebabkan glaukoma.
Kucing yang sering
terinfeksi FIP adalah kucing yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah seperti
anak kucing (kitten), kucing yang belum di vaksinasi, kucing yang
terinfeksi Feline Leukemia Virus
(FeLV) atau panleukopenia sering juga disebut distemper kucing.
Kasus FIP yang paling
banyak terjadi pada kucing muda (4-6 minggu). Kerentanan kucing muda akan
terjadi pada saat antibodi yang di turunkan oleh induk mulai berkurang.
Biasanya gejala FIP pada anak kucing muncul setelah umur 3 bulan dan umur 2
tahun. Kebanyakan anak kucing mati antara umur 8 dan 18 bulan.
Gejala klinis yang terlihat
1. FIP bentuk kering (Non
Effusive Form)
Gejala
yang terlihat tidak terlalu signifikan. Penurunan berat badan, lemah, demam dan
kehilangan nafsu makan. 10-25% dari kucing yang terinfeksi akan memperlihat
gejala saraf seperti kelumpuhan, disorientasi, kehilangan keseimbangan, gemetar
dan perubahan tingkah laku. Biasanya akan terjadi gangguan hati dan ginjal.
Untuk mengetahui adanya gangguan pada kedua organ ini dapat dilakukan
pemeriksaan darah. Terkadang hanya terjadi radang ringan dan kerusakan pada
mata. Pada beberapa kasus, kucing yang terinfeksi FIP bentuk kering ini dapat
bertahan hidup setelah menunjukkan gejala awal.
2. FIP bentuk basah (Effusive
Form)
Pada
awal infeksi kita dapat melihat gejala yang sama dengan FIP bentuk kering
seperti penurunan berat badan, demam, hilangnya nafsu makan dan kelemahan.
Anemia, diare dan atau susah buang air besar. Bentuk basah ini berjalan sangat
cepat, perut membesar karena terjadinya penimbunan cairan di dalam perut tapi
umumnya kucing tidak memperlihatkan gejala sakit pada bagian ini. Cairan juga
dapat menumpuk pada bagian dada sehingga kucing akan kesulitan bernapas.
Biasanya kucing yang memperlihatkan gejala FIP bentuk basah akan mati dalam
waktu 2 bulan.
a b
c
Gambar
(a, b dan c) Merupakan tanda anak kucing terinfeksi virus FIP type basah, kurus dan
perut buncit yang berisi cairan
Diagnosa
Hasil test antibodi
tidak dapat dipercaya sepenuhnya. Disini kita harus bisa menghubungkan antara
sejarahpenyakit kucing, gejala klinis, hasil lab, hasil tes FCoV dan hasil
radiografik apabila dimungkin. Kepastian infeksi FIP adalah dengan melakukan
biopsi jaringan pada kucing yang mati.
Terapi
Tidak ada obat untuk
infeksi virus termasuk FIP. Jarang sekali kucing yang terinfeksi FIP
dapat bertahan. Yang dapat dilakukan dokter hewan adalah mengurangi sakitnya
agar kucing merasa lebih nyaman dan memperpanjang masa hidupnya. FIP bentuk
kering berjalan lebih lambat. Respon terhadap pengobatan akan lebih baik apabila
nafsu makan kucing bagus dan tidak ada gejala anemia. Pengobatan penunjang
yang biasa dilakukan adalah:
1. Drainase teratur bagian abdominal yang mengalami
ascites (bentuk basah)
2. Terapi cairan dengan memberikan infus
3. Meningkatkan nutrisi
4. Pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi
sekunder
5. Transfusi darah apabila terjadi anemia
Selain
itu, Pengobatan yang dapat diberikan antara lain antibiotika, antimuntah,
prednisolone, cyclosphosphamide atau chlorambucil, recombinant feline
interferon-omega atau recombinant human interferon-alpha.
Pencegahan
Populasi kucing dalam
satu tempat dan jangan terlalu padat karena pada populasi yang tinggi,
apabila kucing yang satu terinfeksi maka tingkat penularan pun tinggi. Yang
terpenting dalam menjaga kesehatan kucing adalah memperhatikan gizi, sanitasi
dan check up rutin ke dokter hewan.
Virus ini dapat
bertahan hidup di lingkungan selama beberapa minggu. Apabila ingin memasukkan
kucing baru ke dalam rumah sebaiknya ditunggu sampai sebulan setelah terjadi
kasus FIP. Box tempat buang kotoran harus dibersihkan setiap hari.
Selain itu tempat makan, tempat minum, kandang, mainan dan lantai juga di
bersihkan dan di desinfeksi.
Vaksinasi
Vaksinasi
Komentar
Posting Komentar