Micrococcus luteus
Paper Laporan Praktikum Infeksius Bakteri Gram Positif
Micrococcus
luteus
A.
Taksonomi
Organisme Celluler
Class : Actinobacteria
Subclass : Actinobacteridae
Ordo : Actinomycetes
Famili : Micrococeaceae
Genus : Micrococcus
Spesies : Micrococcus luteus
B.
Karakteristik
1.
Disebut
juga Micrococcus flavus, Bacteridium luteum, Sarcina lutea, Micrococcus luteus
2.
Gram
positif
3.
Bentuk
sel coccus (bulat) terdapat tunggal atau berpasangan, tetrad atau bergerombol
4.
Berukuran
0,5-3,0 µm.
5.
Nonmotil
dan tidak membentuk endospora
6. aerobic dan tidak berspora, alkalifik fakultatif atau
mikroaerofilik.
7. Merupakan bakteri thermofilik yang dapat hidup di daerah
suhu tinggi antara 40-75oC dengan suhu optimum 25-40oC
8. Pertumbuhan isolate paling optimum terjadi pada pH 9
9. Koloni biasanya berwarna kuning atau merah, berbentuk
bundar, tepian berombak, elevasi cembung, struktur dalamnya coarsely
granular, dan berukuran 2-3 mm
10. Heterotrofik
11. Pathogenicity : non-pathogenic, bisa opportunistic pada penderita
immunosuppress
12. Fungsi : antibody, Si RNA, recombinant protein, ELISA CDNA clone
13. Tidak menghasilkan asam dari karbohidrat atau sedikit menghasilkan
asam
14. Suhu optimum pertumbuhan 25-37oC
15. Biasanya terdapat di kulit mamalia, tanah, air dan produk makanan
C.
Cara Adaptasi
Micrococcus luteus dapat
melakukan sistem adaptasi, yaitu dengan memperlambat proses metabolisme utama
dan induksi gen yang unik. Dengan demikian, Micrococcus tahan terhadap potensi
air berkurang dan dapat mentolerir pengeringan dan konsentrasi garam tinggi
yang disebabkan tingginya intensitas sinar ultraviolet oleh matahari.
Adaptasi yang dilakukan Micrococcus Luteus terhadap
intensitas ultraviolet tinggi memungkinkan dirinya dapat bertahan hidup dan melindungi diri untuk tetap dapat bertumbuh,
melestarikan rantai DNA-nya.
D.
Patogenitas
Patogenitas Micrococcus luteus menyebabkan pendarahan pada
organ tubuh bagian tertentu seperti pada hati, limfa, dan ginjal hewan. Pada
hewan yang telah terinfeksi juga
diketahui penurunan jumlah leukosit yang disebut juga dengan leukositosis. Infeksi
Micrococcus luteus disamping menyebabkan penurunan jumlah leukosit
ternyata juga menyebabkan penurunan jumlah sel darah yang lainnya seperti
eritrosit, trombosit, hematokrit dan hemoglobin.
E.
Antibiotik
Micrococcus luteus
resisten terhadap antibiotik seperti klorampenicol, sulphonamid, dan
oxitetraciclin. Menurut hasil penelitian terbaru diduga Micrococcus luteus
tidak tahan terhadap jenis-jenis antibiotik seperti penicillin, enrofloxacin
dan ofloxacin.
Daftar Pustaka
Diakses pada Mei
2015.
Lay, B.W. 1994. Analisis
Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Madigan, M.T., Martinko, J.M. dan Parker,
P. 2003. Biology of Microorganism. USA: Prentice
Hall.
Schlegel, S. 1994. Mikrobiologi
Umum. Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Thoyib, H., Setyaningsih, R. dan Suranto. 2007. Seleksi dan
Identifikasi Bakteri Alkalifilik
Penghasil Xilanase dari Tanah Bukit Krakitan,Bayat, Klaten. Jurnal
bioteknologi. 4 (1):
6-12.
Komentar
Posting Komentar