Mycoplasma
Sifat
dan Karakteristik Bakteri Mycoplasma
A.
Latar Belakang
Mycoplasma merupakan mikroorganisme prokariot terkecil, yaitu
mikroorganisme yang tidak memiliki membran inti sel. Mycoplasma dapat
menginfeksi seluruh jenis hewan. Di unggas, mikrooganisme ini sering
menginfeksi saluran respirasi (pernapasan), terutama kantung hawa. Diantara
lain terdapat dua Mycoplasma yang menyerang unggas yaitu Mycoplasma
gallisepticum (penyebab CRD) dan M. gallinarum. Ayam yang
sembuh dari serangan Mycoplasma akan bersifat carrier. Sedangkan
Mycoplasma yang sering menyerang pada manusia adalah Mycoplasma pneumonia.
Mycoplasmosis yang disebabkan oleh Mycoplasma gallinarum
telah menyebar hampir diseluruh dunia terutama di negeri Belanda, Jerman,
Perancis, Inggris, Swiss, Canada, Mesir, Australia, Brazilia, Filipina, India
dan Jepang.
Di Indonesia pertama kali dilaporkan oleh Richey dan Dirdjosoebroto
dengan survey serologis pada tahun 1965. Dari survei ini ditemukan reactor Mycoplasma
gallinarum di berbagai daerah. Di Indonesia Mycoplasma gallinarum
sudah berhasil diisolasi dari anak ayam ras petelur di BPPH Medan.
Di Indonesia Mycoplasmosis telah tersebar hampir di semua daerah.
Hal ini telah dibuktikan secara serologis maupun bakteriologis. Sedangkan hasil
survey serologis selain ayam ras juga ditemukan penyaktit ini pada ayam
kampung. Di berbagai daerah khususnya di Aceh pemeliharaan unggas masih banyak
yang menggunakan sistem pemeliharaan tradisional tanpa memperhatikan faktor-faktor
berjangkitnya suatu penyakit.
Pengertian Mycoplasma
Mycoplasma adalah genus bakteri yang tidak memiliki dinding sel.
Dengan tanpa adanya dinding sel, Mycoplasma tidak terpengaruh oleh kebanyakan antibiotic biasa
seperti penisilin atau antibiotic beta-laktam lain yang umumnya menyerang
sintesis sel. Mikroorganisme ini sensitif
terhadap antibiotik golongan fluoroquinolon (Proxan-C), makrolida (Tyfural)
dan tetrasiklin (Doxyvet). Adanya fluoroquinolon akan menghambat enzim
DNA gyrase sehingga pembentukan inti sel menjadi terhambat dan bakteri mati.
Sedangkan makrolida dan tetrasiklin bekerja membasmi Mycoplasma dengan menghambat sintesis protein
(berikatan pada ribosom 30 S).
Karakterisitik:
·
Mempunyai unit reproduktif terkecil yang berukuran 125-250 nm.
·
Mycoplasma bersifat pleomorfik karena tidak mempunyai dinding sel
yang keras,. Dan sebagai gantinya diliputi oleh unit selaput berlapis tiga yang
berisi sterol (sterol digunakan untuk pertumbuhannya).
·
Bakteri ini sama sekali resisten terhadap penisilin karena tidak
memiliki struktur dinding sel tempat penisilin bekerja.
·
Bakteri ini dapat berkembang biak dalam pembenihan tanpa sel; pada
agar, pusat koloni secara khas tertanam di bawah permukaan.
·
Pertumbuhannya dihambat oleh antibodi spesifik.
Ciri Khas Organisme
Mycoplasma
tidak dapat dipelajari dengan metode bakteriologi biasa karena ukuran koloninya
yang kecil dan plastisitas serta kehalusan sel-selnya (karena dinding selnya
tidak kaku). Pertumbuhan dalam medium cair menghasilkan banyak bentuk yang
berbeda. Pertumbuhan pada medium padat terutama terdiri dari protoplasmik
plastis dengan bentuk yang tidak pasti yang dapat dengan mudah mengalami
perubahan. Struktur-struktur ini memiliki ukuran yang sangat bervariasi,
diameternya berukuran mulai dari 50 sampai 300 nm. Morfologinya tampak
berbeda-beda, tergantung pada metode pemeriksaanya (misalnya lapangan gelap,
imunofluoresensi, pewarnaan Giemsa dan medium padar, cair dan fiksasi agar).
(a) koloni Mycoplasma
(b) bakteri Mycoplasma
Biakan
Mycoplasma
dapat tumbuh pada heart infusion
peptone broth dengan agar 2% (pH7,8) dengan tambahan 30% cairan manusia/
serum hewan (kuda atau kelinci) dan diinkubasi pada suhu 37◦C selama 48-96 jam.
Selama inkubasi 2-3 hari mungkin tidak terjadi kekeruhan, walaupun demikian
pewarnaan Giemsa pada endapan dari medium pertumbuhan Mycoplasma yang
disentrifugasi akan menunjukkan struktur yang pleomorfik dan subkultur pada
medium pada menjukkan adanya koloni yang kecil dibawah permukaanya.
Setelah 2-6 hari pada difasik (air daging diatas agar) pada cawan petri
mempunyai ukuran 20-500 µm, bulat, permukaan granular dan dapat disubkultur
dengan memotong sepetak kotak kecil kemudian diinokulasikan ke medium cair.
Sifat Resistensi
Mycoplasma
dapat melewati membran filter bakteri dengan pori-pori 450 nm sehingga
mikoplasma sebanding dengan Chlamidya atau virus besar. Mycoplasma resiten
terhadap talium asetat, yang dapat digunakan untuk menghambat bakteri. Mycoplasma
juga resisten terhadap penisillin. Mycoplasma menggunakan glukosa sebagai
sumber energi.
Mycoplasma telah disebut sebagai bakteri atipikal karena
ia tidak berperilaku seperti bakteri khas tipikal. Untuk satu, ia tidak dapat
dikultur dalam media kultur bakteri normal dan memerlukan media kultur yang
khusus yang biasanya tidak tersedia di kebanyakan laboratorium komersial secara
rutin. Diagnosis ini sering didasarkan pada demonstrasi antibodi Mycoplasma IgM
yang baru terjadi / titer Miycoplasma antibodi baru yang tinggi (terutama untuk
relaps). Transmisi infeksi melalui jalan udara membuat kontak serumah tertentu
berisiko tinggi mendapatkan infeksi. Spektrum klinis penyakit termasuk:
·
Pneumonia
atipika
Tracheobronchitis
·
Infeksi
telinga
·
Sinusitis
·
Asimtomatik
(20%)
·
Ruam kulit
(eritema multiformis, Stevens-Johnson Sindrom)
·
Arthalgia,
radang sendi (Arthritis)
·
Neurologis
(ADEM, ensefalitis, polyradiculitis, sindrom otak organik)
·
Sindrom
Kelelahan Kronis
·
Sindrom Sakit
Kronis
·
Sindrom
Neurologis Kronis
Epidemiologi
Infeksi
Mycoplasma Gallinarum
Penyakit ini dapat menyerang semua jenis ayam, baik ayam lokal,
ayam layer, dan ayam broiler. Penyakit berjalan akut dan kadang-kadang kronis,
dengan masa inkubasi 1-3 hari. Pada sekelompok ayam penyakit ini dapat
berlangsung antara 1-3 bulan. Angka kematian umumnya rendah, yaitu antara 1-5% ,
tetapi angka kesakitan dapat mencapai 80-100%.
Penyebaran penyakit ini hampir ditemukan diseluruh dunia, terutama
di daerah yang beriklim tropis, wabah penyakit sering terjadi pada musim
peralihan dari penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Ayam yang sembuh
dari sakit tahan terhadap infeksi sekurang-kurangnya untuk satu tahun.
Penularan penyakit dapat terjadi melalui kontak langsung dengan
ayam sakit atau ayam carier, tetapi dapat pula terjadi secara tidak langsung
melalui air minum, pakan, dan peralatan yang terkontaminasi. Infeksius Mycoplasma
gallinarum dapat menyerang ayam semua umur, tetapi yang paling peka adalah
ayam umur 18-23 minggu atau menjelang bertelur. Jika terinfeksi, kelompok ayam
ini akan sangat terlambat berproduksinya. Pada ayam yang sedang bertelur,
penurunan produksi dapat mencapai 10-40 %, sedangkan pada ayam dara
pengafkirannya (culling rate) dapat mencapai 20%.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survey di kabupaten Bogor,
Tangerang, Sukabumi, Bekasi, dan Cianjur diketahui bahwa dalam satu flok ayam
petelur, angka kesakitan berkisar antara 30-40% dengan penurunan produksi telur
antara 10—50 %, dan perjalanan penyakit berkisar antara 1-3 minggu. Setelah
ayam-ayam tersebut sembuh dari sakit, produksi telur akan kemmbali normal
(recovery) dalam waktu + 1 bulan.
Patogenesis
Mycoplasma gallinarum patogen
memilliki bentuk seperti botol atau filament serta memiliki kutup (polartip)
yang special, yang menghubungkan secara adhesi dengan sel inangnya. Struktur
ini merupakan kelompok yang kompleks dari protein interaktif, adhesin dan
protein ini kaya akan proline yang mempengaruhi pembungkusan dan penyatuan protein-protein
dimana hal itu penting untuk proses adhesi terhadap sel. Mycoplasma
gallinarum menempel pada permukaan sel yang bersilia dan yang non
silia melalui sel mukosa juga dan glikolipid sulfa. Beberapa Mycoplasma
kekurangan struktur tip yang khusus, namun dapat menggunakan protein adhesinnya
atau memiliki mekanisme alternatifuntuk menempel pada inangnya.kejadian lanjut
dari infeksi kurang diketahui dengan baik, tetapi ada beberapa faktor yang
dapat diketahui yaitu; sitotoksisitas langsung melalui pembentukan hidrogen
peroksida dan superoksida radikal, terjadi sitolisis yang dihubungkan oleh
reaksi antigen antibodi.
Gejala Klinis
Gejala-gejala klinis dari penyakit ini ditandai dengan keluarnya
eksudat dari hidung yang mula-mula berwarna kuning dan encer (serous), tetapi
lama-lama berubah menjadi kental dan bernanah dengan bau yang khas (mukopurulent).
Baian paruh disekitar hidung kotor atau berkerak oleh sisa pakan yang menempel
pada eksudat. Sinus infraorbitalis membengkak, yang ditandai dengan
pembengkakan sekitar mata dan muka. Kadang-kadang suara ngorok terdengar dan
ayam penderita agak sulit bernafas. Penurunan nafsu makan dan diare sering
terjadi, sehingga pertumbuhan ayam menjadi terhambat dan kerdil.
Pencegahan
Salah satu yang lazim dilakukan 10 hari pertama ayam masuk adalah
vaksinasi pertama. Vaksinasi sebagai bagian penting dari manajemen pemeliharaan
ayam menentukan pertahanan tubuh ayam. Penanganan (handling) ayam pada saat
vaksin pertama (kill dan live) berdampak besar terhadap reaction
post vaccinal (RPV) gangguan system pernafasan. Hal ini terkait dengan
perkembangan organ pernafasan yang tak seimbang.
Setelah vaksinasi NDIB dihari pertama sering terjadi gangguan
pernafasan ayam. Normalnya vaksin live yang target organnya di saluran
pernafasan akan memberikan reaksi seperti itu, hal itu normal sebagai reaksi
tubuh ayam terhadap vaksin (benda asing). Tetapi dengan derajat yang tidak
parah.
RPV vaksin adalah virus yang dilemahkan dan akan segera
menginfeksi, mereplikasi di tubuh hospes dan akhirnya menyebar ke seluruh tubuh
viremia (masuk aliran darah) sampai terbentuk memori sel. Pemulihan dari
munculnya klinis gangguan pernafasan kurang lebih tiga sampai 4 hari. Lebih
dari itu harus diwaspadai adanya infeksi lain di saluran pernafasan.
Derajat keparahan RVP di pengaruhi beberapa factor, antara lain:
1.
Kondisi
DOC yang kurang sehat atau bobot dibawah standar akan memberikan derajad RPV
lebih tinggi daripada yang normal.
2.
Infeksi
Mycoplasma gallinarum (MG) baik pada DOC maupun ayam yang sudah
dipelihara di kandang.
3.
Strain
vaksin yang digunakan misalnya vaksinn ND dari strain Ulster, Hitchner B1,
Clone, dan Lasota. Derajat RPV akan semakin besar dari Ulster Lasota.
4.
Keadaan
maternal antibody, DOC dengan maternal antibodi yang tinggi akan memberikan
derajat RPV lebih ringan. Karena factor netralisasi virus vaksin oleh antibodi.
Pengobatan
Banyak strain Mycoplasma seperti juga Mycoplasma gallinarum resisten
terhadap Cephalosporin dan Vancomisin. Antibiotik yang sensitif
diberikan adalah Penicillin, termasuk bakterisidal yang berarti
mempunyai kemampuan untuk membunuh bakteri, daya bakterisidal berbeda dengan
bakteriostatik karena prosesnya hanya berjalan searah, yaitu bakteri yang telah
mati ini tidak dapat berkembang biak kembali meskipun bahan bakterisidalnya
dihilangkan.
Mycoplasma
biasanya mengakibatkan “radang paru-paru berjalan (walking pneumonia)” dan
dapat diobati dengan antibiotik dalam pengaturan rawat jalan. Obat-obatan yang
dipergunakan termasuk:
·
Clarithromycin
·
Azithromycin
·
Doxycycline
·
Moxifloxacin/
Levofloxacin
Kesimpulan
Mycoplasma merupakan bakteri yang tidak memiliki dinding sel
sehingga Mycoplasma bersifat pleomorfik. . Mycoplasma yang menyerang unggas,
sering menginfeksi pada saluran respirasi khususnya kantung hawa. Diantara lain
terdapat dua Mycoplasma yang menyerang unggas yaitu Mycoplasma
gallisepticum (penyebab CRD) dan M. gallinarum. Ayam yang
sembuh dari serangan Mycoplasma akan bersifat carrier. Sedangkan
Mycoplasma yang sering menyerang pada manusia adalah Mycoplasma pneumonia.
Mycoplasma
resisten terhadap talium asetat, yang dapat digunakan untuk menghambat bakteri.
Mycoplasma juga resisten terhadap penisillin. Mycoplasma menggunakan glukosa
sebagai sumber energy.
Mycoplasma sensitif terhadap antibiotik golongan
fluoroquinolon (Proxan-C), makrolida (Tyfural) dan tetrasiklin (Doxyvet).
Adanya fluoroquinolon akan menghambat enzim DNA gyrase sehingga pembentukan
inti sel menjadi terhambat dan bakteri mati. Sedangkan makrolida dan
tetrasiklin bekerja membasmi Mycoplasma dengan menghambat sintesis protein
(berikatan pada ribosom 30 S).
DAFTAR PUSTAKA
Infectious Disease
Specialist. 2010. Mycoplasma Infections. http://www.idspecialsits.sg/layanan-
kami/types-of-infections/mycoplasma-infections/?lang=id. Diakses pada Maret 2015.
Info Medion. 2009. Mengenal Bibit Penyakit. http://info.medion.co.iv/index.php/artikel/broiler/
penyakit/bibit-penyakit.
Diakses pada Maret 2015.
Jawetz, Melnick dan Adelberg. 2008. Mikrobiologi
kedokteran Jilid 23. Jakarta: EGC.
Poernomo,
S. 1980. Mycoplasmosis pada Ayam di Indonesia Isolasi Mycoplasma gallinarum
dari Anak Ayam Broiler. Bulletin LPPH. Vol. XII. No. 20: 62-70.
I'M TOTALLY FREE FROM HERPES VIRUS
BalasHapusHerpes is a serious and recurring condition that cannot be cured by drugs or injections by USA Doctors. But the best way to fight and get rid of herpes virus permanently is to take natural herbal remedies, I red about DR JAMES, the great herbal Doctor, who cures people of HIV virus with his powerful herbal medicine. I contacted him to find out how he could help me and he told me never to be worried that he would help me with the natural herbs medicine! After 2 days of contacting him he told me the medicine is ready and he sent it to me via DHL COURIER SERVICE and it got me in 3 days! I used the medication as he prescribed for me (MORNING and EVENING) and I was cured! It's really like a dream, but I'm so happy! For people suffering from the following diseases Eczema,Shingles,MS,Bullous Pemphigoid,Diabetes, cancer,Pcos, hypothyroidism,vaginal rashes, Herpes, COPD, HIV, arthritis, Hpv, liver disease, autoimmune diseases, Parkinson's disease, Lupus and more should contact him for his herbal medicine, because I am a living witness and I was cured of herpes virus. and DR James medicine is legitimate. I sent him what he asked for and he sent me his medication which I took for 2 weeks and today I am here with a negative result. When I went for the test, I was so happy after I took his herbal mix medicine.CONTACT DR JAMES FOR A PERMANENT CURE Email: drjamesherbalmix@gmail.com
He's a good man and he will help you