Dirofilaria Immitis



DIROFILARIA IMMITIS

Dirofilaria immitis merupakan cacing jantung  yang berpredileksi di jantung yang tinggal di dalam arteri pulmonari menyebabkan kerusakan pada jantung dan paru-paru yang mematikan bagi hewan. Bahkan, manusia pun bisa tertular lewat mediasi nyamuk (Aedes aegypty, Culex dan Anopheles sp.). Infeksi cacing jantung/Dirofilariasis telah tersebar luas di daerah tropis, subtropis, dan daerah beriklim sedang. 

Dirofilaria immitis dapat menginfeksi anjing, kucing, serigala, rubah, ferret, tikus air, singa laut, orangutan dan manusia. Dirofilaria immitis membutuhkan vector biologis dalam sebagian perkembangannya. Ketika dewasa cacing Dirofilaria immitis ini hidup di ventrikel dexter, arteri pulmonalis & vena cava host definitif.

Adapun agen penyebabnya:
·         Canine heartworm disease (CHD) pada anjing
·         Feline heartworm disease (FHD) pada kucing
·         Human heartworm disease (HHD) pada manusia

Taksonomi
Secara ilmiah Dirofilaria immitis diklasifikasikan sebagai berikut.
Kingdom         : Animalia       
Subkingdom    : Eumetazoa
Superphylum   : Platyzoa
Phylum            : Nematoda
Subclass          : Spiruria
Ordo                : Spirurida
Family             : Onchocercidae
Genus              : Dirofilaria
Species            : D. immitis                      

Morfologi
Cacing dewasa mempunyai bentuk tubuh bulat, panjang, langsing, berwarna putih. Habitat cacing dewasa pada hewan (anjing dan kucing) berada dalam pembuluh darah dan jantung yaitu inang definitif (ventrikel kanan, arteri pulmonalis, dan vena cava posterior) sedangkan pada manusia berada dalam pulmo.
Cacing jantan memiliki ukuran 12-18 cm sedangkan cacing betina 25-30 cm cacing betina lebih besar dan panjang daripada cacing jantan karena mereka memproduksi telur. Cacing ini memiliki sistem perkembangbiakan secara vivipar, menghasilkan stadium larva pertama yang motil, disebut mikrofilaria. Mikrofilaria dalam darah berukuran panjang  307 – 322 μm, lebar 6.8 μm. Microfilaria dalam darah tidak mempunyai selubung, ujung anterior panjang, ujung posterior tumpul.
 








Siklus Hidup

Dalam siklusnya, Dirofilaria immitis memiliki dua fase perkembangan yaitu fase larva (L1- L5) dan fase dewasa. Fase larva dapat berlangsung pada host intermediar/vector biologis dan host definitif. Klasifikasi host/induk semang sebagai berikut.
1.      Host  reservoar, adalah hewan yang telah terinfeksi Dirofilaria immitis dan bersifat menular baik terhadap sesama hewan maupun manusia.
2.      Host intermediar atau vector biologis, adalah host tempat sebagian perkembangan (siklus hidup) dari Dirofilaria immitis. Contoh nyamuk yaitu Anopheles macullipennis,  Aedes aegypti, Aedes albopictus, Culex quinquefasciatus, Aedes sierrensis, Aedes triserria, Aedes vexan, Armigeres subalbatus dan lain-lain.
3.      Host definitif, adalah host tempat perkembangan L3 sampai dewasa dan berkembangbiak menghasilkan telur dan microfilaria. Contoh anjing, kucing, musang, serigala dan hewan lainnya bahkan manusia.

Dalam tubuh vector biologis  berlangsung fase larva yaitu dimulai dari  L1 hingga L3, sedangkan dalan host definitif berlangsung perkembangan L3 hingga dewasa dan berkembangbiak.

Proses perkembangan cacing jantung yaitu dimulai dari vector biologis (nyamuk) menghisap darah dari host reservoar yang mengandung microfilaria (L1). Microfilaria tersebut ikut tersedot kedalam tubuh nyamuk. Mikrofilaria (mf) dalam tubuh nyamuk akan mengalami perkembangan di tubuli malphigi dimulai dari pelepasan kantung pembungkus kemudian menjadi larva stadium kedua (L2) hingga mencapai larva infektif atau stadium ketiga (L3) yang memerlukan waktu 10-13 hari. Larva infektif tersebut (L3) akan berpindah ke kelenjar ludah nyamuk, lalu menunggu sampai saat nyamuk mengigit host definitif. Lama waktu Perkembangan  L1 hingga L3 tidak selalu sama terhadap semua hewan, salah satunya tergantung pada habitat hewan tersebut. Perkembangan L1-L3 sangat bergantung pada suhu lingkungan nyamuk, karena nyamuk tidak bisa hidup pada suhu ekstrem. Apabila vector biologis berada pada suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin, maka vector biologis akan mati dan otomatis larva juga akan ikut mati.
Pada saat vector biologis menghisap darah host definitif, L3 akan masuk ke tubuh host definitif dan berjalan melalui pembuluh darah menuju predileksinya yaitu jantung. Pada tubuh  inang definitive, larva akan berkembang lebih lanjut dan membutuhkan waktu selama 6 sampai 7 bulan untuk mengalami perkembangan kedua dan perkembangan menuju kematangan seksual.
Pada anjing larva akan berkembang dari L3 menjadi L4 dalam waktu 15 hari setelah dua sampai lima hari anjing digigit nyamuk yang mengandung larva Dirofilaria immitis. Perkembangan selanjutnya dari L4 menjadi L5 tersembunyi selama dua bulan ke depan . Pada L5 sudah dianggap dewasa muda dan sudah menyerang jaringan host definitif pada jantung selama 70 hari setelah cacing masuk kedalam host definitive. Mayoritas L5 akan sampai ke jantung dalam 90 hari. Di jantung, cacing akan menetap dan berkembang cepat dari panjang sampai ukuran tubuh. Cacing akan tinggal dan dapat hidup selama 5 sampai 7 tahun. Pada manusia cacing ini bukan menyerang jantung melainkan paru-paru, karena pembuluh darah jantung manusia (arteri pulmonalis) berdiameter besar sehingga cacing yang berada pada daerah ini tidak leluasa dan terdorong bersama darah menuju paru-paru. Cacing ini akhirnya bertahan di paru-paru karena pembuluh darah paru-paru berdiameter kecil sesuai dengan kebutuhan parasit ini sehingga disebut Human Pulmonary Disease (HPD).

Pematangan seksual membutuhkan waktu selama tiga bulan setelah tiba di jantung. Cacing ini terus bertambah panjang setelah mencapai kematangan seksual dan cacing betina akan memulai pelepasan mikrofilaria di dalam darah. Kembali lagi bahwa lama fase perkembangan larva menjadi cacing dewasa dan berkembangbiak menghasilkan microfilaria berbeda setiap hewan, bergantung pada habitat,jenis, dan keadaan lingkungan. Apabila jumlah Dirofilaria immtis dalam tubuh host defenitif sedikit, maka gejala klinis belum tampak dan apabila jumlah cacing ini banyak dalam pembuluh darah, maka caing ini akan menghambat sirkulasi darah sehingga menimbulkan gagal jantung. Secara singkat siklus dari Dirofilaria immitis  memiliki beberapa faktor yang penting yaitu vector biologis, keadaan lingkungan yang mendukung perkembangan larva, keberadaan dari host definitif baik sebagai sumber infeksi maupun individu yang tertular.





Patogenesa
Tingkat keparahan cacing jantung tergantung dari seberapa banyak dan seberapa lama mereka berada dalam tubuh dan bagaima sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap cacing. Adanya cacing jantung pada arteri pulmonalis menyebabkan reaksi peradangan dan dapat menyebabkan penggumpalan darah. Juga mengakibatkan kebocoran pada arteri yang akhirnya cairan keluar dan masuk kedalam jaringan (Oedema pulmonum). Kemungkinan dapat terjadi hipertensi paru-paru karena adanya pembesaran ventrikel kanan akibat jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk melawan tekanan.

Gejala klinis
Pada infeksi berat yang disebabkan oleh cacing Dirofilaria immitis biasanya anjing menjadi lemah dan tidak aktif, batuk ringan tapi kronis, pada stadium lanjut dapat menyebabkan batuk disertai darah Sesak nafas, edema, acites sindroma vena cava akut, hemoglobinuria, ikterus, collaps.

Diagnosa
Diagnosa dirofilariasis dapat dilakukan dengan menemukan mikrofilaria secara langsung pada aliran darah penderita. Teknik yang bisa digunakan untuk mendiagnosa mikrofilaria dalam darah antara lain dengan preparat basah, teknik modifikasi knott, metode aceton dan teknik kapiler hematokrit. Selain itu dapat digunakan pemeriksan serologis dengan ELISA.

Pengobatan
Obat-obatan yang sering dipakai untuk mengobati infeksi cacing dirofilaria immitis biasanya digunakan obat-obatan untuk gangguan jantung seperti: Thiacetarsamide IV 2x/ hari salama 3 hari dapat membunuh cacing dewasa, Anjing harus di istirahatkan selama 2-6 minggu (hati-hati 2 dlm penggunaan obat) Dithiaziamine, levamizole per oral selama 10-14 hari Evermectin single dose.





DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2011. Dirofilaria Immitis. http://www.scribd.com/doc/37287327/Makalah-
            parasitologi. Diakses pada Desember 2014.
Baker, J. R. and R. Muller. 1988. Advances in Parasitology. Academic Press, New York.
Boudreaux, M. K, A.R. Dillon, W.R. Ravis, E.A. Sartin, and J.S. Spano. 1991. Effects of
treatment with aspirin/dipyridamole combination in heartworm-infected, heartworm-
infected, and embolized heartworm infected dogs. Am. J. Vet. Res.
CDC. 2012. Biology – Life Cycle of D. immitis. htpp://www.cdc.gov/parasites/dirofilariasis/
            biology_d_immitis.html. Diakses pada Desember 2014.
Ressang, A. A. 1980. Patologi Khusus Veteriner. Denpasar: Percetakan Bali.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Distokia pada Sapi

Mycoplasma